Pertama: Pembuatan Makna. Narasi berperan dalam pembuatan makna melalui pengalaman, meningkatkan pengetahuan diri serta menghasilkan pemahaman dan wawasan baru tentang orang lain.
Pembelajaran bermakna akan meningkatkan retensi memori. Informasi yang disampaikan dalam bentuk cerita lebih mudah diingat karena cerita menciptakan asosiasi kuat di otak. Siswa tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga konteks dan emosi yang terkait dengan cerita tersebut.
Kedua: Terhubung dengan orang lain. Narasi melibatkan banyak aspek komunikasi, seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Narasi memiliki kapasitas untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama di antara kelompok misalnya dengan berdiskusi, simulasi, penyampaian ide dan pembuatan cerita. Hal ini meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki terhadap proses pembelajaran.
Narasi dapat membantu siswa memupuk empati, memahami dan menghargai perbedaan karena menggambarkan perspektif yang beragam, baik dari budaya, latar belakang, atau pengalaman yang berbeda.
Ketiga: Narasi berkontribusi pada proses produksi pengetahuan. Narasi yang diperoleh dari pendokumentasian praktik dan pengalaman rutin, memiliki kapasitas untuk memperluas pengetahuan dasar yang ada dengan memberikan perspektif dan wawasan baru – terutama yang berkaitan dengan isu dan tantangan kontemporer.
Narasi membantu siswa menghubungkan konsep abstrak dengan pengalaman nyata atau ilustrasi konkret. Struktur naratif yang memiliki awal, tengah, dan akhir membuat informasi lebih terorganisir dan mudah diingat.
Keempat : Narasi dapat mendorong refleksi dan tindakan kritis. Pertanyaan refleksi dan evaluasi diri yang sering digunakan dalam pembelajaran naratif, dapat membangkitkan respon terhadap isu-isu penting dan membangun identitas diri.
Melalui narasi, siswa dapat diajak untuk menganalisis alur cerita, memahami perspektif berbagai tokoh, serta mengevaluasi keputusan dan konsekuensi. Siswa juga dapat berpikir kreatif tentang mengapa sesuatu terjadi sebagaimana adanya, dan mengidentifikasi peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Tentunya itu semua dapat mendorong pengembangan kreatifitas dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.