Pemuda Dalam Panggung Sejarah
Penulis: Ust. Dede Husen Badruddin
Dari waktu ke waktu dalam perjalanan sejarah pemuda punya peran dalam bangkitnya peradaban. Dan kualitas pemuda menentukan arahnya perubahan. Ketika level kualitas pemuda itu menurun maka kebangkitan peradaban akan jauh dari harapan.
Dalam perjalanan kemerdekaan bangsa ini ada sejarah yang diukir oleh para pemuda, tertuang dalam sumpah pemuda, suatu pesan persatuan kepada seluruh elemen pemuda dan rakyat Indonesia. Pesan persatuan inilah yang menjadi salah satu bola salju berdirinya bangsa Indonesia bersatu dan berdulat.
Dalam perjalanan sejarah Islam, pemuda juga punya peran istimewa. Pada masa Rasulullah kita mengenal sosok Usamah bin Zaid pemuda berusia 18 tahun yang dipilih oleh Rasulullah sebagai panglima perang melawan pasukan Romawi. Kita juga familiar dengan sosok Al Arqam bin Abil Arqam pemuda berusia 16 tahun yang menjadikan rumahnya sebagai Markaz dakwah Rasulullah dalam kurun waktu yang lama. Berikutnya Zaid bin Tsabit pemuda usia 13 Tahun yang mempu menguasai bahasa asing dengan cepat dan didaulat menjadi penerjemah Rasulullah.
.
Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstatinopel, Shalahuddin Al Ayyubi pembebas Baitul Maqdis dan Muhammad Bin Qasim Pembuka gerbang Islam di India, mereka juga sosok para pemuda yang punya kontribusi besar terhadap Islam.
.
Berkaca dari sejarah menjadikan kita faham bahwa pemuda adalah sosok yang punya peran dalam bangkitnya peradaban. Dalam pemuda ada semangat, ide, gagasan dan keberanian untuk mencoba hal hal baru. Dan segala potensi yang dimiliki itu tentunya harus dipandu dengan ilmu agar nyala semangatnya para pemuda itu menerangi bukan membakar.
Maka mendidik dan membekali para pemuda dengan Ilmu, dengan Al Qur’an dan dengan berbagai keahlian adalah suatu keniscayaan.
Ketika para pemuda punya karakter yang baik, punya ilmu yang mempuni disertai dekat Allah dan rasulnya, maka mereka yang akan menghiasi panggung sejarah berikutnya.